Baiklah, pertama saya akan memperkenalkan diri, nama saya Dewi Ratnaningrum.
Saya berkuliah di Universitas Ciputra jurusan FDB (Fashion Design and Business)
kelas B. Disini, saya akan memberikan refleksi serta point-point penting yang
saya dapatkan di hari pertama mata pelajaran Creative Insight.
Sebelum masuk pada inti pembelajaran hari ini, hal pertama yang harus kita
perhatikan adalah maksud dan tujuan dari mata kuliah ini, mari kita lihat
penjabarannya :
- creative adalah segala hal yang berhubungan dengan kreatifitas.
- Insight adalah wawasan atau pengetahuan
Sehingga, dapat kita
temukan bahwa tujuan dari mata pelajaran ini adalah untuk memberikan gambaran,
memacu otak dan membuka pola pikir mahasiswa, agar bagaimana saya dan
teman-teman dapat berfikir kreatif dan out of box, tidak hanya asal-asalan atau
pun menjiplak karya orang lain. Tapi mahasiswa diajarkan untuk membangun
kreatifitasnya sendiri melalui pola pikir individual masing-masing.
Dikelas ini, kami di bimbing oleh Pak Nur Agustinus, beliau menerangkan banyak
hal. Kami diberikan teori dasar mengenai berfikir atau Thinking. Thinking ini
dibutuhkan dalam proses penciptaan kretifitas. Tanpa berfikir manusia tidak
dapat berkreatifitas. Dan untuk dapat berkreatifitas, manusia perlu dilatih
cara berfikirnya.
Dibawah ini akan saya
jabarkan 3 tokoh penting yang berpengaruh terhadap perkembangan cara berfikir
manusia didunia.. :
1. Socrates
Socrates
adalah ilmuan filsafat Yunani. beliau adalah pemikir yang handal. Beliau selalu
mempertanyakan sesuatu kepada seseorang secara berulang-ulang. Dan setelah
orang itu menjawab, beliau akan memberikan pertanyaan kembali. Dan dilakukan
terus menerus. Hal ini adalah konsep beliau untuk membuat orang berfikir di dalam
dirinya sendiri. Karena beliau selalu berfikir rasional, beliau di kenal dengan
orang yang mampu berfikir cerdas pada masa itu. Sayangnya, Socrates tidak
pernah menuliskan paparannya, atau di jurnalkan. Sehingga, kita tidak dapat
menikmati tulisan beliau.
2. Plato
Plato
merupakan ahli metafisika. Beliau adalah murid Socrates. Dan hal itu
menggambarkan bahwa cara berfikir beliau mirip Socrates. beliau sangat cerdas
dan mampu membuka pikiran mengenai abstrak terhadap dunia. dan jurnal yang ia
tulis adalah berupa dialog yang ia dapat saat bersama Socrates. Beliau
berpendapat bahwa bukan berfikir kemudian mendapatkan ide. tetapi ide lah yang
membuat manusia kemudian berfikir. Dan beliau menggambarkan tentang perfect
forms yaitu bentuk sempurna, yang didapat saat manusia berimajinasi didalam
pikirannya, seperti contohnya seekor kucing yang sempurna adalah yang memiliki
kaki 4, buntut satu dan telinga 2. bukan yang memliki mata hanya satu atau kaki
hanya dua. Tetapi yang sempurna adalah kucing yang seperti digambarkan pertama.
Semua itu tertanam secara otomatis di dalam pikiran manusia karena manusia
sudah terbiasa melihat kucing yang sebenarnya.
3. Aristoteles
Aristoteles dikenal sebagai ilmuwan pertama. Beliau menegaskan bahwa everything
has essence and form.Beliau menciptakan segala ide kreatifitas dengan observe.
Dan yang bisa kita pelajari dari beliau adalah teorinya untuk menciptakan
kretifitas yaitu :
Question -> Observe -> Idea -> Experiment ->Analyze -> Conclusion.
Dengan menjalankan semua
prosesnya kita bisa menemukan ide untuk berkreatifitas dan menciptakan inovasi
dari masalh yang ada.
Berdasarkan penjabaran
ketiga tokoh diatas, saya sangat menyukai ketiganya, terutama tokoh Socrates
karena ia berani untuk menjadi berbeda dari orang lain pada zamannya.
Hal ini menginspirasi saya, walaupun pada
akhirnya Socrates dijatuhi hukaman mati karena dianggap memiliki pemikiran
berbeda, Tetapi wawasan beliau tidak pernah mati. Dan beliau mampu mempengauhi
perkembangan dunia, Dan menurut saya di era saat ini, pendapat tokoh Socrates
sangat diperlukan, dimana persaingan menciptakan kreasi sangat berkembang dan
memang diperlukan untuk mampu menciptakan kreasi out of box. Sehingga kita
tidak takut untuk berfikir dan mencoba untuk keluar dari zona yang sama dengan
orang lain.
Pak Nur juga memberikan
penjelasan bagaimana kita untuk bisa menambah pengetahuan yaitu :
- Dengan Membaca
- Bertanya
- Mengobrol
- Dan Jalan-jalan
Saya setuju dengan pak Nur, terutama
dengan memperbanyak mengobrol dan jalan-jalan kita bisa mendapat banyak
pengetahuan. Wawasan dapat kita temukan selama kita berusaha untuk memperoleh
wawasan itu dengan terbuka. Hal-hal seperti ini sebenarnya sederhana tetapi
tidak banyak yang sering melakukannya karena belum ada rasa percaya diri atau
confidence dalam setiap individu manusia. Sehingga pengetahuan seseorang pada
umumnya hanya sebatas pendidikan formal saja.
Kemudian saya sempat bertanya kepada Pak
Nur mengenai “bagaimana bila seseorang ingin menambah wawasan dengan mengobrol
atau membaca atau searching internet tapi kemudian saat wawasan itu diperlukan,
dia lupa atau tidak dapat mengingatnya” Jujur saya sering mengalami hal itu. Dan
point penting dari jawaban Pak Nur adalah kita harus melatih short memory untuk
bisa diajak menjadi memori jangka panjang. Contohnya saat kita mendengarkan music
di radio, ketika lagu pertama diputar kita mengingatnya, namun ketika lagu
kedua diputar, kita akan terpaku lagu kedua dan biasanya kita akan lupa lagu
pertama. Hal ini adalah bentuk contoh dari short memory. Maka dari itu, untuk
dapat menjadikan wawasan itu sebagai
memori jangka panjang kita harus banyak mengulang dan melatih untuk mengingat
berulang-ulang.
Point penting yang saya
dapatkan hari ini adalah kita sebagai manusia harus mampu mengetahui keberadaan
hati kita saat akan menciptakan sebuah ide. Biasanya ide berasal dari jiwa
alami kita dan disertai wawasan kemudian kita dapat melatihnya, mengolahnya
dengan berfikir dan terciptalah karya kita dari ide tersebut.
Menciptakan ide ide baru
diluar zona yang sudah ada, caranya bisa dengan melakukan pengamatan terhadap
masalah kemudian mencari tahu tentang masalah itu dan kemudian kita jabarkan
hal hal yang dapat kita ciptakan untuk memperbaiki masalah itu.
Dan hal terpenting
adalah wawasan. Kita harus memperbanyak wawasan untuk dapat membantu otak kita
dalam memproses ide kita.
Dibawah ini adalah tugas
praktek pertama saya dan teman-teman. Kami ditugaskan untuk membuat Tas atau
Dompet dari bahan – bahan yang sudah di sediakan.
Kemudian kami dibagi
menjadi 10 orang untuk setiap kelompoknya, dan diberi waktu 45 menit untuk
proses pembuatannya.
Dan kelompok saya
berhasil menciptakan karya ini :
Cukup unik bukan? Bisa dijadikan clutch ataupun sling bag.
Cukup unik bukan? Bisa dijadikan clutch ataupun sling bag.
Sekian Jurnal Refleksi
saya, bila ada salah kata/pengucapan/pengetikan huruf atau apapun yang menyinggung
perasaan. Semua merupakan bentuk ketidak sengajaan dan diluar kehendak saya. Salam Entrepreneur J
Terimakasih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar